SEMIRANG SEMARANG

SEMIRANG SEMARANG

            Semarang, 26 Agustus 2017
Sumber :Dokumentasi Pribadi (2017) 
            Siang ini sangat indah, matahari bersinar sangat cerah . Seperti enggan menampakkan kesedihan, yaa hari ini bisa dibilang hari perpisahan dengan para pengurus terdahulu Komunitas Asa Edu. Komunitas pendidik pesisir yang saya ikuti selama setahun terakhir. Komunitas ini mengajarkan banyak hal tentang kehidupan sebenarnya, perpisahan pengurus ini tidak lain dan tidak bukan karena para pengurus harus melanjutkan pendidikannya, melanjutkan hidupnya, mempertanggungjawabkan pendidikannya selama ini untuk diaplikasikan ke masyarakat luas.
Sumber :Dokumentasi Pribadi (2017) 
            Selama ini Komunitas Asa Edu yang bergerak di bidang pendidikan ini mengabdi pada masyarakat Pesisir Tambak Lorok. Disana ada Rumah baca dimana biasa digunakan untuk kegiatan, mulai dari kegiatan belajar mengajar hingga kegiatan tambahan seperti perayaan Ramadhan ataupun perayaan hari besar lainnya yang diselenggarakan oleh Pengurus Komunitas Asa Edu itu Sendiri. Komunitas ini terdiri dari banyak pemuda pemudi yang berdomisili di Semarang baik yang masih kuliah ataupun pekerja. Saya beruntung bertemu dengan mereka-mereka yang memiliki lebih banyak pengalaman dan para pemecah masalah dengan tindakan bukan obrolan.
            Sore ini bisa dikatakan “Farewell party” . Ini  unik, kita tidak menginap di hotel, vila ataupun tempat indor kebanyakan. Tapi…… kita berkemah, iya.. kita mendirikan tenda membuat perapian memasak makanan dan juga menikmati cahaya bulan. Kita memilik Area Air Terjun Semirang untuk tempat berkemah, untuk lebih tepatnya Air Terjun Semirang ini terletak di tengah-tengah hutan Pinus, Ungaran Barat ,Semarang-Jawa Tengah. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 45 meter. Dari tempat kita berkemah menuju air terjun tersebut dibutuhkan stamina tubuh yang fit karena lokasinya sedikit jauh dan harus ditempuh dengan jalan kaki membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit untuk sampai di Air Terjun tersebut.
Sumber :Dokumentasi Pribadi (2017) 
              Pagi buta kami telah bersiap-siap untuk menuju kesana, alhasil kita bertemu dengan ibu-ibu pedagang makanan, beliau juga berjalan menuju Air Terjun karena warung yang ia jaga berda tepat 200m sebelum Air Terjun, Saya membayangkan ibu ini harus setiap hari naik turun menempuh perjalanan yang cukup jauh untuk mencari nafkah. Inilah yang dinamakan hidup butuh perjuangan dan harus ada pengorbanan, semua itu pilihan. Setelah berjalan cukup lama dengan medan yang lumayan menanjak akhirnya saya serombongan sampai pada tempat tujuan. Benar, ketika sudah mulai mendekati Air Terjun rasa capek terbayar dengan sejuknya udara dan tiupan angin yang membuat setiap perasaan bisa melayang-layang. Hehehehe. Tarif yang dikenakan untuk masuk ke ke wana wisata ini cukup dengan Rp.5.000.00,- per kepala dan parkir Rp. 2.000.00,- per motor. Karena kita menginap jadi biaya yang dikenakan 2x lipat.
Sumber :Dokumentasi Pribadi (2017) 
            Tidak hanya warga lokal yang mengunjungi Air Terjun Semirang ini, waktu itu saya juga bersama dengan warga Korea yang kebetulan sedang berlibur di Semarang. Turis itu sangat senang melihat keindahan alam  Indonesia, bersorak riang dan menikmati dinginnya air kala itu bebaur dengan warga lokal. Jadi untuk teman-teman yang ingin ber wisata alam yang terjangkau bisa datang ke Air Terjun Semirang ini, akses jalan cukup mudah dan sudah ada petunjuk arah .  So ? Lets back to Nature ! 
Sumber :Dokumentasi Pribadi (2017) 

Komentar

Postingan Populer