[BALI ESSENCE | Water Palace Taman Ujung Sukasada]
Sumber : dokumentasi pribadi (2020)
Istana air yang terletak
di Bali Timur tepatnya di Karangasem ini merupakan salah satu tempat yang
termasuk dalam cagar budaya karena Istana air ini merupakan peninggalan Kerajaan
Karangasem dan dilindungi oleh negara. Masyarakat sekitar lebih sering
menyebutnya dengan nama Taman Ujung Sukasada, tempat ini lumayan jauh dari
pusat kota Denpasar, bisa sekitar 2-3 jam menempuh perjalanan menggunakan
kendaraan pribadi, Taman ujung ini terletak di tengah kompleks bangunan
peninggalan Kerajaan Karangasem. Tempat parker yang tersedia disini cukup luas
karena biasanya juga digunakan untuk menampung bus pariwisata, sebelum menuju
ke taman ujung kita diharuskan membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000 / orang.
Akses pertama setelah adanya loket tiket adalah sebuah jembatan panjang yang
menghubungkan taman ujung ini dengan lokasi parkir, dibawah jembatan ini
terdapat banyak sekali bunga lotus berwarna merah jambu yang saat itu sedang bermekaran
dan pada bagian atas jembatan terdapat tanaman bougenvil merambat menambah
keasrian.
Sumber : dokumentasi pribadi (2020)
Saat petama kali masuk kita akan disuguhkan pemandangan yang asri dan
sangat rapi, kolam yang sangat besar terhampar didepan mata dengan beberapa
bonsai yang mengelilinginya.
Pada bagian tengah kolam tersebut terdapat sebuah
istana yang diujung kanan dan kirinya terdapat jembatan penghubung sebagai
akses masuk dan keluar, didalam istana terdapat beberapa bilik besar yang
biasanya digunakan untuk pertemuan dan disana terpajang banyak foto pahlawan
yang berasal dari bali dan anggota kerajaan, tetapi ada 2 bilik yang pintunya
dikunci dan tidak boleh dimasuki oleh pengunjung, di bagian luar istana yang
tepatnya dikelilingi kolam terdapat didalam banyak sekali ikan dengan ukuran cukup
besar.
Sumber : dokumentasi pribadi (2020)
Kebanyakan tanaman yang ada di taman ujung ini adalah palem dan cemara
yang ukurannya sudah sangat besar menjulang tinggi, selain itu terdapat tanaman
hias semacam bonsai dan pot besar yang berada di tepi jalan, tanaman yang
tumbuh di taman ini sangat rapi dan terawat, kebersihan disini cukup terjaga
karena disetiap jarak 50 meter disediakan tempat sampah yang sudah terpisah
antara sampah organic dan anorganik, petugas yang bekerja juga cukup ramah dan
informatif apabila pengunjung membutuhkan bantuan ataupun informasi. Dibagian
belakang taman ini terdapat dua buah balai dengan bangunan kuno yang terletak
di atas, sehingga apabila ingin menuju kesana pengunjung diharuskan menaiki
anak tangga yang cukup tinggi.
Sesampainya di atas balai tersebut pengunjung
bisa menikmati keindahan keseluruhan taman ujung dari ketinggian, balai
tersebut tidak tertutup, jadi hanya tersisa pilar-pilar besar yang sudah mulai
rapuh karena bangunan ini belum pernah dilakukan pemugaran. Menurut bli Dian
balai ini dulunya digunakan pihak kerajaan untuk memantau adanya musuh atau
tamu dari luar, karena melalui balai ini juga sangat nampak jelas kondisi di
sekitar taman ujung dan laut dari kejauhan, pemantauan melalui udara juga bisa
dilakukan dari sini.
Bli Dian juga mengatakan bahwa sebenarnya luasan Taman
Ujung ini sudah berkurang, dulunya Taman ujung ini sangat luas tetapi karena
tidak terurus banyak yang dijadikan rumah warga dan dulunya belum ada kejelasan
mengenai status tempat wisata ini. Untuk sekarang ini pengurusan taman ujung
ini sudah teratur, tertib dan rapi. Tidak perlu khawatir kelaparan apabila
sedang berkunjung kesini di bagian depan sebelah loket terdapat barisan ruko
sederhana milik warga sekitar yang menjual berbagai macam makanan ringan dan minuman,
terdapat beberapa aksesori yang dijual hasil karya warga sekitar juga.
Terimakasih, sampai jumpa di lain tempat .
Komentar
Posting Komentar